Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lima Rumpun Sapi Asli Indonesia


Arus globalisasi dan modernisasi tidak dapat dielakkan. Begitu juga dalam dubia peternakan. Salah satu nya yang mulai terdampak adalah pemeliharaan rumpun sapi, dalam beberapa tahun belakangan ini, peternak lokal maupun peternakan yang bergerak di skala bisnis yang berbasis profit, terus mengalami peningkatan usahanya. Namun dalam usahanya tersebut, sebagian peternak lebih memilih memelihara rumpun sapi yang notabene berasal dari luar wilayah Indonesia. Hal ini tentu punya dampak atau pengaruh yang besar kedepannya terhadap perkembangan dan eksistensi sapi lokal/ asli Indonesia.

Sapi-sapi asli Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang dan menjadi bagian dari kekayaan kebudayaan dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Pada zaman dahulu, sebelum adanya introduksi sapi luar, nenek moyang kita beternak hanya dengan mengandalkan sapi yang sudah ada di sekitar mereka, dan kini sapi tersebut telah menjadi bagian dari kekayaan dan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) asli Indonesia. 

baca juga : Perlukah Sapi Makan Konsentrat Setiap Hari..?

Bahkan pemerintah telah menetapkan rumpun sampai dengan mengeluarkan SNI untuk rumpun-rumpun sapi kita agar keberadaaannya tetap terjaga dengan baik. Beberapa rumpun sapi asli Indonesia yang telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Sabang sampai Merauke antara lain :



A. Sapi aceh

Sapi Aceh merupakan sapi lokal Indoseia yang berasal dari Provinsi Aceh. Sapi Aceh ini telah lama berkembang di wilayah ujung atas pulau Sumatera dan telah beradaptasi dengan sangat baik di provinsi Aceh dengan suhu yang cukup panas. Sapi ini memiliki sebaran asli geografis di wilayah Provinsi Aceh mulai dari pantai barat arah selatan, timur tenggara, utara dan dataran tinggi Gayo. 

Rumpun sapi Aceh ini telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai rumpun sapi lokal Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) nomor 2907/kpts/OT/140/06/2011, tanggal 17 Juni 2011



Sapi ini memiliki keunggulan-keunggulan yang memukai, antara lain :

  • Mudah dalam perawatan dan pemeliharaan
  • Sapi ini memiliki daging yang enak
  • Memiliki daya tahan terhadap yang kuat terhadap serangan penyakit
  • Memiliki reproduksi yang baik, mampu beranak 1 kali dalam satu tahun



1. Sapi Jantan

Sapi Aceh memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan sapi lainnya. Ciri-ciri sapi Aceh antara lain :

  • Warna tubuh sapi didominasi oleh warna merah bata, dengan bulu merah bata sampai cokelat, dan lebih gelap di bagian depan. Leher lebih gelap dari warna tubuh lainnya.
  • Punuk besar mengarah ke belakang
  • Tanduk mengarah ke samping dan melengkung ke atas
  • Telinga kecil mengarah kesamping tidak terkulai
  • Muka cenderung cekung
  • Tinggi gumba pada umur 24-36 bulan rata-rata 105-112 cm




2. Sapi Betina

  • Warna tubuh kuning langsat sampai merah bata, dengan bulu merah bata sampai cokelat.
  • Punuk kecil seperti setengah tempurung kelapa.
  • Tanduk mengarah ke samping dan melengkung ke atas
  • Telinga kecil mengarah kesamping tidak terkulai
  • Muka cenderung cekung
  • Tinggi gumba pada umur 15-18 bulan rata-rata 86-90 cm.

 


B. Sapi Pesisir

Sapi pesisir  merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Propinsi Sumatera Barat, dan  telah dibudidayakan secara turun-temurun. Sapi pesisir merupakan kekayaan sumber  daya genetik ternak Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan. 

Rumpun sapi Pesisir ini telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai rumpun sapi lokal Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 2908/Kpts/OT.140/6/2011. Sapi Pesisir memiliki ciri-ciri umum yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam penentuan rumpun sapinya, antara lain :

  • Warna tubuh bervariasi, mulai dari putih kekuningan, kecoklatan, sampai kehitaman
  • Badan ramping, moncong dan kuku hitam
  • Tanduk jantan lebih besar dari tanduk betina dan mengarah ke atas
  • Telinga kecil, mengarah ke samping
  • Bulu ekor berwarna hitam


Selain itu, sapi Pesisir memiliki keunggulan, antara lainnya :

  • Mampu beradaptasi dengan baik dilingkungan tropis basah
  • Memiliki daya tahan terhadap penyakit, khusunya penyakit kulit (ektoparasit)
  • Mampu bertahan dengan kondisi pakan dengan kualitas nutrisi minimal
  • Memiliki reproduksi yang baik, mampu beranak satu kali dalam satu tahun
  • Kualitas daging sangat baik, perlemakan yang terbentuk adalah “marbling


 


C. Sapi Madura

Sapi Madura adalah salah satu rumpun sapi potong lokal Indonesia yang mempunyai keseragaman komposisi genetik, serta mempunyai kemampuan yang baik untuk beradaptasi dengan keterbatasan lingkungan. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara banteng dengan bos indicus (sapi zebu). 

Karakteristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas

Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan antara lain :

  • Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap iklim tropis
  • Tahan terhadap penyakit caplak
  • Daya adaptasi terhadap pakan yang berkualitas rendah
  • Kebutuhan pakan yang lebih sedikit dari pada sapi impor

Rumpun sapi Madura ini telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai rumpun sapi lokal Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) Nomor 3735/Kpts/HK.040/11/2010 tentang Penetapan Rumpun Sapi Madura tanggal 23 Nopember 2010.

baca juga : Definisi bibit, bibit dasar, bibit induk, bibit sebar


Sapi Madura memiliki ciri-ciri fisik antara lain :

  • Warna tubuh dominan berwarna merah bata atau merah coklat
  • Paha belakang berwarna putih
  • Memiliki tanduk pendek
  • Memiliki gelambir yang relatif lebih kecil
  • Warna ekor sapi Madura pada umumnya bewama coklat
  • Memiliki warna moncong kehitaman dan wama kuku juga kehitaman

 


D. Sapi PO

Sapi PO (peranakan Ongole) adalah sapi lokal asli Indonesia, sapi PO ini merupakan bangsa Bos Indicus. Rumpun sapi PO ini merupakan hasil persilangan antara sapi Ongole dengan sapi lokal terutama sapi jawa sehingga menghasilkan sapi yang mirip dengan sapi ongole, karena sapi ini adalah hasil silang dengan sapi luar.

Awalnya sapi PO memang bukan dari galur murni. Namun sudah berkembang dengan baik selama lebih dari generasi di wilayah Indonesia sehingga sudah mampu berapatasi dengan kondisi linkingan, maka sapi PO dikategorikan sebagai sapi sapi lokal Indonesia.

Sapi PO memiliki beberapa cirikhas antara lain :

  • Memiliki moncong, tracak dan rambut kipas ekor yang berwarna hitam
  • Memiliki tubuh besar diantara sapi lokal lainnya
  • Memiliki kaki panjang dan kuat
  • Memiliki tanduk pendek dan tumpul
  • Memiliki telinga panjang menggantung
  • Memiliki gelambir lebar bergantung
  • Memiliki warna kulit kelabu hingga putih

Sapi PO juga memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Sapi PO mampu bertahan terhadap panas
  • Memiliki ketahana terhadap endoparasit dan ektoparasit
  • Memiliki kemampuan beradaptasi terhadap pakan yang buruk
  • Memiliki pertumbuhan yang relative cepat
  • Memiliki presentase karkas yang baik.

 


 E. Sapi Bali

Sapi Bali merupakan bangsa sapi asli dan murni yang dimiliki oleh negara Indonesia. Sapi ini mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng, karena sapi Bali ini merupakan keturunan asli banteng (Bibos banteng) dan telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sudah sejak lama (3.500 SM).  

Sapi Bali ini dulunya mulai dan banyak ditemukan di wilayah bali, terus menyebar ke NTB dan NTT. Sapi bali ini sudah dipelihara secara turun menurun oleh masyarakat petani Bali sejak zaman dahulu.

Petani di Bali memelihara untuk tujuan membantumembajak sawah dan tegalan, serta menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian

Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow atau sering disebut juga oleh para peneliti dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi bali ini bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus.

Berdasarkan hubungan silsilah famili Bovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.



Sapi bali memiliki beberapa keunggulan yang menarik, antara lain :

  • Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex
  • Kaki di bawah persendian telapak kaki depan (articulatio carpo metacarpeae) dan persendian telapak kaki belakang (articulatio tarco metatarseae) berwarna putih
  • Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
  • Badan padat dengan dada yang dalam.
  • Tidak berpunuk dan seolah-olah tidak bergelambir
  • Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
  • Pada tengah-tengah (median) punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
  • Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
  • Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
  • Memiliki kemampuan reproduksi yang sangat baik, mampu beranak satu kali dalam satu tahun
  • Pemberian pakan yang baik, mampu mengonversi menjadi penambahan berat badan mencapai 0,7 kg per hari.

itulah lima rumpun sapi Asli Indonesia yang memiliki ketangguhan dan keunggulan yang diharapkan mampu menembus  dan bersaing dengan pasar global. 


Terima kasih. demangkutodotcom caw..!


Posting Komentar untuk "Lima Rumpun Sapi Asli Indonesia"